7 Fakta Menarik Pelumas Grease, Apa Saja?
Pelumas grease telah menjadi tulang punggung dalam menjaga kinerja optimal mesin dan peralatan di berbagai sektor industri. Dikemas dalam konsistensi semi-padat, pelumas ini tidak hanya menyediakan pelumasan yang efisien tetapi juga melindungi komponen-komponen penting dari gesekan dan keausan.
Namun, dibalik kemampuannya yang terkenal dalam melumasi, terdapat fakta-fakta menarik yang mungkin belum banyak diketahui.
Dalam artikel ini, kami akan mengeksplorasi tujuh fakta menarik tentang pelumas grease, mulai dari sejarah perkembangannya hingga sifat-sifat khusus yang membuatnya begitu penting dalam dunia industri.
Pertama-tama, perlu dipahami bahwa pelumas grease bukanlah penemuan baru. Sejarahnya mencapai zaman kuno di mana minyak zaitun dicampur dengan bahan padat seperti abu untuk mengurangi gesekan pada mesin dan roda kereta.
Namun, baru pada abad ke-19 ketika pelumas grease modern mulai berkembang dengan penggunaan bahan-bahan seperti sabun lithium dan kalsium sulfonat.
Sejak saat itu, pelumas grease terus mengalami evolusi yang mengesankan, menyesuaikan formulanya dengan kebutuhan industri modern yang semakin kompleks.
1. Sejarah Pelumas Gemuk
Minyak digunakan oleh masyarakat kuno. Penggunaan minyak bukan hanya sesuatu yang dirintis oleh masyarakat modern; faktanya, minyak telah digunakan selama lebih dari 5.000 tahun. Minyak merembes ke permukaan bumi, menyediakan sumber daya yang cukup untuk keperluan mereka.
Diperkirakan bangsa Sumeria kuno (kira-kira 4.000 SM) dan Babilonia (kira-kira 1894 SM) diperkirakan menggunakan minyak mentah. Belakangan, orang Yunani dan Romawi kuno menggunakan minyak bumi sebagai pelumas penyegelan.
2. Volume Produksi
Pernahkah Anda bertanya-tanya berapa banyak pelumas yang dihasilkan dari satu barel minyak mentah? Menurut Buku Fakta Industri Lubes’N’Greases tahun 2017, satu barel minyak mentah menghasilkan rata-rata 44,9 galon produk.
3. Pelumas Gemuk dan Oli
Pelumas sebenarnya cukup mirip. Pelumas seperti oli dan gemuk sama-sama termasuk dalam kategori pelumas tetapi sedikit berbeda satu sama lain, terutama dalam hal konsistensi. Keduanya memiliki tujuan yang kurang lebih sama – melindungi mesin dari keausan sehari-hari.
Bahan-bahan tersebut merupakan penguat kinerja seperti bahan anti-aus atau penghambat karat yang kemudian ditambahkan untuk menciptakan perpaduan sempurna yang membuat mesin dan gigi tetap nyaman.
4. Tekstur Pelumas Gemuk
Banyak pelumas yang menunjukkan efek elastis. Perilaku pelumas tidak dapat dijelaskan sepenuhnya hanya dengan berasumsi bahwa pelumas tersebut murni cairan kental. Gemuk, misalnya, bersifat viskoelastik: dalam kondisi tertentu, ia berperilaku sebagai fluida kental – misalnya ketika ia mengalir bebas dalam pipa di bawah tekanan yang diberikan; pada kesempatan lain, ia bertindak seperti benda padat, misalnya sebelum mengalir.
5. Warna Pelumas Gemuk Tidak Memiliki Pengaruh
Warna pelumas tidak menjadi masalah. Operator sering mengasosiasikan gemuknya dengan warna tertentu, seperti biru kaya atau merah tua. Meskipun warna-warna ini menarik perhatian, kenyataannya warna-warna tersebut tidak ada hubungannya dengan performa.
Produsen menambahkan pewarna untuk membantu operator membedakan satu produk dengan produk lainnya, karena gemuk yang berbeda biasanya digunakan di berbagai bagian mesin yang sama.
6. Sifat Pelumas Gemuk
Pelumas tetap halus bahkan pada ketinggian 35.000 kaki. Mesin pesawat membutuhkan pelumas agar penerbangan dapat berjalan lancar dan mendarat dengan aman. Oli jet harus bertahan dalam kondisi terberat dibandingkan pelumas apa pun, tahan terhadap suhu ekstrem mulai dari -94 °F (-70 °C), ketika pesawat mencapai ketinggian jelajah, hingga 356 °F (180 °C), ketika itu mendarat dan pilot mengaktifkan rem.
7. Pelumas Gemuk Ada Sejak Dahulu
Pelumas berkelanjutan bukanlah ide baru. Pelumas ramah lingkungan telah ada di pasaran selama bertahun-tahun. Faktanya, sejak Perang Dunia I dan Perang Dunia II, industri beralih ke minyak nabati sebagai gemuk, pelumas dan aplikasi lainnya sebagai akibat dari penjatahan. Pada tahun 1970-an, alternatif pengganti minyak juga dicari selama embargo minyak.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pelumas grease bukanlah sekadar bahan yang sederhana, melainkan merupakan produk teknologi yang terus berkembang untuk memenuhi tuntutan industri modern.
Dari sejarahnya yang panjang hingga sifat-sifat khususnya yang luar biasa, pelumas grease terus menjadi elemen vital dalam menjaga mesin dan peralatan berjalan dengan lancar dan efisien.
Melalui pemahaman yang lebih dalam tentang fakta-fakta menarik ini, diharapkan industri dan pengguna dapat mengapresiasi peran penting pelumas grease dalam memastikan kelangsungan operasi peralatan serta menginspirasi inovasi lebih lanjut dalam pengembangan formulasi yang lebih efektif dan ramah lingkungan.