lelang tambang

Hilirisasi Indonesia: Inspirasi Baru bagi Asia dan Afrika

Indonesia berhasil menarik perhatian dunia melalui program hilirisasi sumber daya alamnya. Riset yang dilakukan oleh Universitas Bina Nusantara (BINUS) menunjukkan bahwa hilirisasi Indonesia mampu meningkatkan nilai tambah sumber daya alam, menciptakan lapangan kerja, dan mempercepat pertumbuhan ekonomi. Keberhasilan ini membuat banyak negara di Asia dan Afrika melirik pendekatan serupa untuk memperkuat ekonomi mereka.

Keberhasilan Hilirisasi di Indonesia

Hilirisasi adalah proses meningkatkan nilai tambah bahan mentah melalui pengolahan menjadi produk setengah jadi atau jadi. Indonesia telah menerapkan strategi ini, terutama di sektor mineral seperti nikel dan bauksit.

  • Nikel sebagai Contoh Utama: Larangan ekspor bijih mentah nikel sejak 2020 menjadi tonggak penting. Kebijakan ini mendorong pembangunan smelter dalam negeri, menciptakan produk bernilai tambah tinggi seperti stainless steel dan bahan baterai kendaraan listrik.
  • Dampak Ekonomi: Data menunjukkan bahwa kebijakan hilirisasi nikel menyumbang lebih dari USD 20 miliar terhadap pendapatan negara pada 2023.

Inspirasi Bagi Negara Asia dan Afrika

Keberhasilan Indonesia dalam hilirisasi menarik perhatian negara-negara berkembang lainnya, terutama di Asia dan Afrika yang memiliki sumber daya alam melimpah tetapi minim pengolahan.

  • Asia: Negara seperti Filipina dan Myanmar mulai mempertimbangkan kebijakan serupa untuk sektor tambang mereka.
  • Afrika: Negara seperti Kongo dan Zambia, yang kaya akan tembaga dan kobalt, sedang mempelajari model hilirisasi di Indonesia untuk meningkatkan nilai tambah dan menciptakan lapangan kerja.

Menurut riset BINUS, kebijakan hilirisasi RI dianggap sukses karena didukung oleh kebijakan pemerintah yang tegas, investasi dalam infrastruktur, dan kemitraan dengan pihak swasta.

Kunci Keberhasilan Hilirisasi Indonesia

Beberapa faktor yang membuat hilirisasi di Indonesia menjadi inspirasi global:

  1. Kebijakan yang Tegas: Pemerintah Indonesia melarang ekspor bahan mentah untuk memaksa pengolahan dalam negeri.
  2. Dukungan Investasi: Adanya insentif bagi investor yang membangun fasilitas pengolahan di dalam negeri.
  3. Kerjasama Internasional: Indonesia aktif menjalin kemitraan dengan negara maju untuk transfer teknologi.

Hilirisasi tidak hanya memberikan dampak positif bagi ekonomi nasional, tetapi juga menjadi contoh nyata bagi negara berkembang di Asia dan Afrika. Keberhasilan ini menunjukkan pentingnya pengolahan sumber daya alam secara lokal untuk menciptakan nilai tambah yang berkelanjutan. Dengan strategi yang tepat, negara-negara lain dapat mengikuti jejak Indonesia untuk mencapai kemandirian ekonomi.

Jangan sampai tertinggal informasi penting lainnya. Simak selengkapnya di sini.

Leave a Comment

Your email address will not be published.

wpChatIcon